14 Jun
14Jun

Mengapa kita berpartisipasi dalam perlombaan acara? Ada banyak alasan mengapa kita berpartisipasi dalam balapan. Medali apa yang bagus? jerseynya keren kan? Gaya jersey finisher? Hal-hal seperti itu bisa menjadi alasan untuk memilih balapan. Lokasi atau tempat diadakannya kompetisi juga bisa dipikirkan. Wisata olahraga atau sport tourism memungkinkan kompetisi lari menjadi tujuan wisata ke suatu kota atau daerah.

Running tidak harus dilakukan di lokasi perlombaan, kegiatan ini juga bisa dilakukan secara virtual atau virtual run yang cocok di masa pandemi seperti ini. Acara lomba juga bisa menjadi target kita untuk latihan atau menjalankan program latihan. Jika ini adalah targetnya, hal di atas dapat diabaikan. Target bisa menjadi yang terbaik sendiri atau sekedar melengkapi jadwal program latihan untuk mengikuti kompetisi selanjutnya. Mengikuti perlombaan juga merupakan waktu yang tepat untuk berkumpul bersama teman-teman lomba. Alhamdulillah dapat teman lari baru. Percaya itu akan membawa kebahagiaan Anda sendiri.

Ada banyak faktor yang menentukan keberhasilan suatu perlombaan. Dibutuhkan pengaturan yang panjang dan menyeluruh untuk semua hal. Segala sesuatu harus dipersiapkan tentang kebutuhan para pelari, mulai dari sistem registrasi, kesiapan menjalankan rute, kebutuhan marshal, marka, water station, minuman hingga timing system.
Penyelenggara lomba yang sudah berpengalaman dalam mengetahui kebutuhan para pelari tidak akan mengorbankan pelari. Pelari harus berlari dengan aman dan nyaman. Dia dibayar dan mendapat pelayanan yang baik dari penyelenggara lomba.

Tak ada salahnya jika kini para pelari juga “memberi isyarat” kepada penyelenggara lomba yang menangani lomba tersebut. Tanda tersebut dapat menjadi apresiasi pelari terhadap pelari yang terorganisir, aman dan nyaman. Di sisi lain, tanda ini juga bisa menjadi tanda merah atau kuning untuk penyelenggara acara yang buruk atau bahkan pelari yang mengecewakan. Pelari juga perlu mengetahui perbedaan antara “pemilik” dan “penyelenggara” suatu acara perlombaan. Pemilik acara dapat berupa perusahaan, instansi, asosiasi atau lembaga tertentu. Biasanya dia menyerahkan penyelenggaraan acara kepada race organizer alias penyelenggara lomba.

Sebaliknya, ini juga saatnya bagi pelari untuk menjadi “profesional”. Sebelum mengirimkan data pada saat pendaftaran, pastikan semua data sudah teratasi dan sudah dilakukan pengecekan ulang. Masih banyak pelari yang belum paham, bahwa sistem registrasi lomba yang menggunakan sistem tersebut akan kesulitan untuk merubah datanya.
Meski data bisa berubah, namun panitia akan sibuk. Pelari juga wajib mempelajari segala hal tentang lomba yang akan diikutinya, tentang race director dan penyelenggara, rute yang harus dilalui, termasuk syarat-syaratnya. Banyak pelari yang lari begitu saja, karena mengira sudah dibayar, jadi lari saja dan berharap diarahkan oleh marshal. Melarikan diri bahkan membaca tanda dan menghilang, beberapa menyalahkan panitia atau marshal.

Sekarang ada banyak RO untuk tumbuh. Pelari tentu memiliki catatan kinerja RO dan direktur balapan mereka sendiri saat menangani balapan tertentu: positif atau negatif. RO lama atau baru bisa jadi pertimbangan. Pengalaman sendiri atau teman tentang kompetisi yang diadakan RO dapat dipertimbangkan untuk terlibat atau mendaftar kompetisi atau tidak. Tren lari di negara kita sedang berkembang. Pelari dan pelari dapat saling mendukung - bukan untuk saling menguntungkan, apa lagi yang harus disalahkan - untuk meningkatkan aktivitas sehat ini. yang terpenting, di era pandemi ini harus tetap mengikuti protokol kesehatan dengan menggunakan hand sanitizer yang yang bagus

Comments
* The email will not be published on the website.
I BUILT MY SITE FOR FREE USING